khairhannie
23.50
0 Comments
LAPORAN
HASIL PENGAMATAN PSIKOLOGIS PADA MASA KANAK-KANAK
Dosen
Pembimbing : Ghozi Shalom M.Si
Disusun
oleh :
Siti
Laila Khairani (1110012000019)
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2012
A. Latar
Belakang
Saya anak ke dua dari lima bersaudara terdiri dari
empat laki-laki yaitu Muhamad Khaidar (22), Muhamad Hitzkiel Khaikal (17), Muhamad
Khairuman Khatami (14), Muhamad Khairil Zulkifli (6) serta satu perempuan yaitu
saya sendiri Siti Laila Khairani (20) dan mempunyai Bapak yang berprofesi
sebagai karyawan swasta sedangkan Ibu saya berprofesi sebagai Guru Matematika
di MTSN 7 Model Jakarta. Setiap orang pasti berbeda-beda watak dan sifat nya
begitu pun dengan keluarga saya ini, Bapak merupakan orang yang sangat sabar
menghadapi masalah-masalah dalam keluarga kami, walaupun dia hanya lulusan STM
tapi dia sangat pintar membaca kitab kuning.
Kata bapak dulu ketika remaja selalu ikut pengajian kitab kuning yang ada di
daerah rumahnya kebetulan condet merupakan tempat dijakarta yang bisa dibilang
banyak habaib. Sampai sekarang pun dia masih rajin membaca kitab kuning sebelum
tidur. Ibu yang lulusan D3 PMTK dari UNJ dan seorang PNS juga jadi memiliki
penghasilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bapak yang hanya seorang
montir bus. Ibu merupakan orang yang sangat royal terhadap siapapun, suka
memberi, pintar bergaul dan selain pintar mtk ibu sangat mahir membuat pantun serta
puisi walaupun dalam waktu yang snagat singkat. Memiliki rasa percaya diri yang
tinggi, pintar bergaul tapi ketika ibu marah akan menjadi sosok yang sangat
manja sekali.
Khaidar yang merupakan anak pertama sedikit
memiliki sifat yang cuek terhadap adik-adik nya tapi ketika ada masalah dengan
adik nya maka dia akan menjadi seorang kakak yang sangat perhatian terhadap
adik-adiknya. Dia juga lebih suka aktif di luar rumah seperti aktif di UKM
KALACITRA, LEMKA (Lembaga Kaligrafi), dan masih banyak lagi. Bahkan dia pernah
tidak pulang kerumah atau pulang pagi karena sibuk dengan kegiatannya. Sekarang
dia sudah semester akhir dan sedang sibuk dengan skripsinya yang sesuai dengan
jurusannya yaitu pendidikan bahasa arab. Sedangkan saya sendiri juga tidak
berbeda jauh dengan abang yang suka aktif diluar rumah seperti OSIS, UKM KSR,
dan masih banyak lagi. Dengan jurusan yang sama dengan abang saya itu
pendidikan bahasa arab tapi sekarang saya baru semester empat. Saya sedikit lebih
sensitif dan jutek tapi saya termasuk orang yang tidak sulit untuk
bersosialisasi.
Berbeda jauh dengan adik saya yang pertama ini dia
sangat pendiam, mengurung diri dikamar, dan ketika dia kesal akan menjadi sosok
yang menyeramkan yang sedang marah. Sekarang dia baru akan masuk kuliah. Sikapnya
dia selalu berubah-ubah sesuai mood nya dia. Dan sempat punya pemikiran yang
sangat beda di keluarga kami mungkin karena dia sangat suka membaca buku dan
sangat cerdas. Khairuman adik saya yang kedua ini sering bermain dengan
anak-anak perempuan dibanding dengan anak laki-laki, sangat cerewet. Sekarang
dia kelas 2 smp pesantren di IBS MTSN 31 jakarta, dia pintar berdagang seperti
ibu yang menjadi ketua koperasi di MTSN 7 MODEL JAKARATA. Dan yang terakhir itu
si kecil Khairil dia pintar, sangat aktif, dan lebih suka bermain dirumah
dibanding diluar karena dia senang menggambar apapun dilantai menggunakan
spidol sejak berumur 3 tahun hingga telapak tangan nya selalu penuh dengan
tinta spidol setiap harinya karena digunakan untuk menghapus gambar yang dia
gambar di lantai.
Kami tinggal dirumah kecil yang berisi tujuh orang
dan bersebalahan dengan rumah adik laki-laki ibu yang mempunyai dua orang anak.
Kami biasa memanggil adik laki-laki ibu dengan sebutan mamang sedangkan istri nya
kita panggil ncing. Mamang tipe orang yang pendiam sekali tapi baik sekali,
sedangkan ncing sangat cerewet sekali dan pedes banget bicaranya. Anak pertama
nya perempuan bernama siti muthi’ah dan yang kedua laki-laki bernama muhamad
kahfi. Muthi’ah ini sangat pendiam sekali jarang keluar rumah seperti mamang,
dia sangat pintar karena rajin belajar berbeda sekali dengan adiknya kahfi yang
bandel, suka semau nya sendiri, tidak suka belajar seperti kakaknya.
Rumah kami mempunyai pintu ditengah untuk kerumah
ncing yang sebelahan dengan rumah kami. Jadi tidak susah jika ncing
mengantarkan makanan untuk kami santap, karena ibu membayar ncing untuk masak dan menjaga khairil adik terakhir
saya kalau ibu pergi kerja. Lingkungan rumah kami rukun, harmonis dan agamis.
Bapak bisa dibilang sebagai tokoh masyarakat karena beliau mengajarkan kitab
kuning setiap malam senin kepada warga dan setiap hari nya selepas maghrib
mengajarkan al-qur’an kepada anak-anak dan remaja sekitar. Bapak sangat ikhlas
menjalankan itu semua menurut beliau “hanya ini yang bisa bapak lakukan untuk
agama dan menjadi tabungan bapak kelak diakhirat”. Maka keluarga kami menjadi
begitu terpandang selain bapak tokoh masyarkat ibu pun demikian karena ibu yang
memplopori untuk mengaji dan mengajak ibu ibu rumah tangga di lingkungan kami.
Ibu juga orang yang royal kepada semua orang tanpa membandingkan satu dengan
yang lain maka ibu begitu disegani dengan warga sekitar.
Sayang nya karena abang dan saya begitu sibuk
dengan kegiatan yang ada dikampus maka kami jarang bergaul dengan orang orang
yang sepantaran dengan kami yang ada dilingkungan rumah kami. Dan jika sedang
berada dirumah kami manfaatkan untuk beristirahat. Tidak jarang aku merasa
terganggu dengan semua ini karena semua gerak gerik kami menjadi perhatian
warga sekitar. Agak risih memang tapi ini tetap harus kami dijalani.
Adik yang terakhir ini memang sangat dimanjakan
dengan fasilitas yang diberikan oleh ibu mulai dari mainan yang
berkarung-karung, spidol, kebebasan menggambar dimana saja, serta membiarkan
dia masih tetap minum susu di botol. Kami sebagai kakak-kakaknya hanya bisa
tersenyum kesal karena ibu masih saja memanjakan dia padahal kami sudah sering
menegurnya.
Dalam hal makanan dia sangat susah sekali, harus
diiming-iming minum ice atau yang manis baru dia mau makan jika tidak jangan
harap dia mau makan. Makanya badan dia sangat kurus sekali bahkan bisa dibilang
kerempeng kalau kata orang betawi mah. Lauk yang sangat dia suka adalah teri
medan, telor dorayaki buatan ibu, fried chikhen dan tidak pernah lupa dengan
bawang goreng kesukaan nya.
Ncing dengan sengaja membuatkan bawang goreng
setoples buat persediaan makan si aing (aril). Dia bisa makan hanya dengan
bawang goreng, nasi dan dikecapin. Pasti lahap sekali dia makannya. Tidak suka
dengan tempe tahu apalagi sayur mayur, serta
tidak suka ngemil kecuali yang rasa nya gurih dan asin.
Uang jajan TK nya saja perhari bisa sepuluh ribu
banyaknya. Semua dibelikan mainan tidak pernah dibelikan untuk jajan makanan
atau minuman. Imajenasi yang sangat
tinggi sehingga dia suka mainan lilin yang bisa dibentuk sesuka hati dan
imajenasinya.
Ketika aku pulang kerumah dia sangat suka
mengerjakan PR dengan ku karena setelah selesai mengerjakan PR pasti yang dia
minta hanya main game di HP ku. Tidak jarang aku menggantikan game dengan
membacakan cerita sebelum dia tidur. Karena dia sudah sangat terpengaruh dengan
game bahkan seumuran dia sudah mengerti bagaimana cara membuka, menyalakan dan
mematikan laptop/komputer kami. Dia juga sangat pintar untuk mencari game di
laptop karena biasanya game itu kami sembunyikan di folder-folder.
Sekarang dia sering meminta aku membacakan cerita
sebelum dia tidur karena imajenasi nya bermain sebelum tidur.
B. Object Kajian
Untuk memenuhi tugas uts mata kuliah perkembangan
peserta didik maka saya menjadikan adik saya yang terakhir sebagai object
kajian dalam tugas ini.
Muhammad Khairil Zulkifli itu lah nama
panjang adik saya yang berumur 6 tahun. Perawakan dia untuk yang seumuran
dengan nya bisa dibilang dia sangat tinggi kira-kira sudah 120cm dibanding kan
dengan teman-temannya tapi dia sangat kurus berat badannya saja hanya 19kg.
Berkulit sawo matang seperti saya, dikeluarga kami hanya saya yang kurang bagus
untuk tinggi badan nya. Kata nya sih memang di satu keluarga pasti ada satu
orang anak yang beda dengan orangtua nya.
Tahun ini dia lulus dari taman
kanak-kanak dan akan melanjutkan ke madrasah diniyah deket rumah yaitu MI
Fadhlurrahman. Karena ibu berprofesi seorang guru matematika yang mengharuskan
berangkat mengajar jam setengah enam pagi agar tidak telat sampai di sekolah
tempat ia mengajar yang agak jauh jarak nya dari rumah dan baru sampai rumah
sore hari jam empat. Maka dari dahulu sejak abang khaidar sampai adik saya yang
terakhir atau anak bontot itu ibu sangat jarang sekali untuk mengantarkan ke
sekolah kecuali saat dia libur mengajar seperti hari selasa, sabtu dan minggu.
Dirumah juga yang memasak makanan sehari hari untuk kami adalah ncing dadah
(ncing sebutan bibi untuk orang betawi) yang tinggal tepat disamping rumah
kami. Jadi tidak ada kendala untuk makan kami sehari hari karena ibu sibuk
bekerja. Ibu juga kadang masak jika libur mengajar tapi itu pun sangat jarang
sekali karena ibu tipe orang yang gampang lelah ditambah dia darah rendah
sangat untuk tidak dianjurkan berkegiatan padat. Ibu sangat baik terhadap
anak-anak nya, bisa dibilang kami sebagai anak-anaknya tidak kurang satupun.
Setiap permintaan kami sering
dikabulkan sama ibu walaupun kadang dalam waktu yang lama. Nah si khairil ini
sangat dimanjakan dengan berbagai mainan. Ketika umur 3 tahun khairil sangat
senang dengan tokoh kartun dalam film “Ultraman”, jadi ibu sangat sering
membelikan dia mainan ultraman. Selain itu aril atau sebutan dari khairil
ketika umur 3 tahun itu sangat senang menggambar apapun dilantai dengan spidol
warna warni. Khalayan dia saat umur segitu sangat tinggi dan bisa
mengaplikasikan khayalan dia ke dalam gambar nya dilantai. Dia menggunakan
telapak tangan nya untuk menghapus jika gambar nya salah. Maka tidak jarang
aril sering kami tegor jangan menggunakan telapak tangan untuk menghapus dan
pernah kami memberikan kain agar dia gunakan untuk menghapus tanpa menggunakan
telapak tangannya. Tapi, tetap saja dia menggunakan telapak tangan nya untuk
menghapus. Jika kami melewati lantai yang ada gambar si aril dan tak sengaja
terinjak oleh kami maka dia akan marah karena gambar nya menjadi terhapus.
Imajenasi dia sering membuat kami tertawa melihatnya karena dia bisa
menggambarkan apa yang ada dipikirannya. Tak jarang gambar gambar dia sangat
mirip dengan objek yang dia tiru.
Ketika umur segitu si aril juga bisa
hapal doa sebelum tidur, sebelum makan dan al-fatihah. Dia juga sudah pintar
menghitung, banyak menghafalkan kosa kata bahasa inggris yang saya sering
ajarkan kepada si aril terutama nama – nama hewan. Setahu saya umur segitu anak
sedang dalam fase meniru apa yang dia liat. Sebelum ada tugas ini saya sudah
sedikit mencoba praktekan teori teori tentang anak balita. Karena sebagai
perempuan saya akan mempunyai anak, maka saya menjadikan adik saya untuk
percobaan agar saya tidak heran lagi jika mempunyai anak nanti.
Dan dia sangat suka mencium aroma
payudara (maaf) dan ketiak ibu saya, katanya aroma itu wangi. Dia berhenti ASI
sejak umur 2 tahun dan sampai sekarang dia masih minum susu di botol sambil
memegang payudara ibu. Jika tidak diberikan maka dia tidak akan minum susu nya.
Saya sangat marah ketika melihat itu karena menurut saya tidak baik dia seperti
itu. Tapi anak kecil masih belum bisa mengenal nilai baik dan buruk jadi saya
coba perlahan menjelaskan ke dia agar tidak seperti itu lagi dan tetap saja dia
seperti itu. Ibu pun sering membiarkan sikap dia kata nya nanti juga dia bosan
sendiri. Bapak tidak terlalu banyak bicara untuk sikap aril yang seperti itu.
Ncing juga sudah memberi pengertian kepada si aril mengenai hal itu. Tetap saja
hingga sekarang umur dia 6 tahun masih seperti itu dan dia masih mengompol.
Pergaulan dia bersama teman-teman nya
sangat dipengaruhi dengan lingkungan sekitar rumah kami. Tetapi dia sangat
jarang untuk bermain diluar rumah karena teman – temannya sendiri yang lebih
sering bermain dirumah aril yang mempunyai banyak mainan yang sering dibelikan
oleh ibu. Aku sering sekali kesal karena setelah selesai bermain tidak pernah
dibereskan. Tapi kata ibu “yah nama nya juga anak kecil belum mengerti”.
Aril sangat manja dan cengeng karena
dari kecil selalu diberikan apa yang dia inginkan maka jika ada sesuatu
keinginan dia yang tidak diberikan pasti dia akan menangis dengan tujuan
mencari perhatian kami dan mengabulkan permintaan dia. Kami sering membiarkan
dan meninggalkan jika dia sedang menangis. Akhirnya dia tertidur dengan
sendirinya karena kecapean menangis.
C. Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan saya terhadap adik saya
sendiri yang menjadi object kajian dalam memenuhi tugas perkembangan peserta
didik ini yaitu :
1)
Aspek
Psikologis
ü Manja
ü Cengeng
ü Sering
berimajenasi dan mengaplikasikan nya dalam bentuk gambar
ü Masih
mentil sama ibu
ü Masih
mengompol dan minum susu di botol
ü Suka
cari perhatian terhadap orang dewasa
2)
Aspek Sosial
ü Pemalu
terhadap orang yang baru dia kenal
ü Baik
kepada teman yang dianggapnya menyenangkan buat dia
ü Tidak
pelit terhadap makanan maupun mainan
ü Sering
menjadi ledear didalam kelompok bermainnya dalam hal mengatur
ü Suka
cari perhatian
3)
Aspek Daya
Tangkap
ü Cepat
menangkap dalam berhitung
ü Cepat
menghafal kosa kata bahasa inggris
ü Males
untuk belajar membaca dan menulis tapi jika berhitung sangat lancar
ü Cepat
dalam menghafal doa harian
ü Cepat
meniru apapun yang lagi buming misalnya menyanyikan lagu briptu norman
ü Cepat
menghafal cerita yang dia dengar