Sabtu, 28 Juli 2012


TUGAS UTS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
LAPORAN HASIL PENGAMATAN PSIKOLOGIS PADA MASA KANAK-KANAK
Dosen Pembimbing : Ghozi Shalom M.Si



  







Disusun oleh :
Siti Laila Khairani (1110012000019)


Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2012
A.   Latar Belakang

Saya anak ke dua dari lima bersaudara terdiri dari empat laki-laki yaitu Muhamad Khaidar (22), Muhamad Hitzkiel Khaikal (17), Muhamad Khairuman Khatami (14), Muhamad Khairil Zulkifli (6) serta satu perempuan yaitu saya sendiri Siti Laila Khairani (20) dan mempunyai Bapak yang berprofesi sebagai karyawan swasta sedangkan Ibu saya berprofesi sebagai Guru Matematika di MTSN 7 Model Jakarta. Setiap orang pasti berbeda-beda watak dan sifat nya begitu pun dengan keluarga saya ini, Bapak merupakan orang yang sangat sabar menghadapi masalah-masalah dalam keluarga kami, walaupun dia hanya lulusan STM tapi dia sangat pintar membaca kitab kuning. Kata bapak dulu ketika remaja selalu ikut pengajian kitab kuning yang ada di daerah rumahnya kebetulan condet merupakan tempat dijakarta yang bisa dibilang banyak habaib. Sampai sekarang pun dia masih rajin membaca kitab kuning sebelum tidur. Ibu yang lulusan D3 PMTK dari UNJ dan seorang PNS juga jadi memiliki penghasilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bapak yang hanya seorang montir bus. Ibu merupakan orang yang sangat royal terhadap siapapun, suka memberi, pintar bergaul dan selain pintar mtk ibu sangat mahir membuat pantun serta puisi walaupun dalam waktu yang snagat singkat. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi, pintar bergaul tapi ketika ibu marah akan menjadi sosok yang sangat manja sekali.
Khaidar yang merupakan anak pertama sedikit memiliki sifat yang cuek terhadap adik-adik nya tapi ketika ada masalah dengan adik nya maka dia akan menjadi seorang kakak yang sangat perhatian terhadap adik-adiknya. Dia juga lebih suka aktif di luar rumah seperti aktif di UKM KALACITRA, LEMKA (Lembaga Kaligrafi), dan masih banyak lagi. Bahkan dia pernah tidak pulang kerumah atau pulang pagi karena sibuk dengan kegiatannya. Sekarang dia sudah semester akhir dan sedang sibuk dengan skripsinya yang sesuai dengan jurusannya yaitu pendidikan bahasa arab. Sedangkan saya sendiri juga tidak berbeda jauh dengan abang yang suka aktif diluar rumah seperti OSIS, UKM KSR, dan masih banyak lagi. Dengan jurusan yang sama dengan abang saya itu pendidikan bahasa arab tapi sekarang saya baru semester empat. Saya sedikit lebih sensitif dan jutek tapi saya termasuk orang yang tidak sulit untuk bersosialisasi.
Berbeda jauh dengan adik saya yang pertama ini dia sangat pendiam, mengurung diri dikamar, dan ketika dia kesal akan menjadi sosok yang menyeramkan yang sedang marah. Sekarang dia baru akan masuk kuliah. Sikapnya dia selalu berubah-ubah sesuai mood nya dia. Dan sempat punya pemikiran yang sangat beda di keluarga kami mungkin karena dia sangat suka membaca buku dan sangat cerdas. Khairuman adik saya yang kedua ini sering bermain dengan anak-anak perempuan dibanding dengan anak laki-laki, sangat cerewet. Sekarang dia kelas 2 smp pesantren di IBS MTSN 31 jakarta, dia pintar berdagang seperti ibu yang menjadi ketua koperasi di MTSN 7 MODEL JAKARATA. Dan yang terakhir itu si kecil Khairil dia pintar, sangat aktif, dan lebih suka bermain dirumah dibanding diluar karena dia senang menggambar apapun dilantai menggunakan spidol sejak berumur 3 tahun hingga telapak tangan nya selalu penuh dengan tinta spidol setiap harinya karena digunakan untuk menghapus gambar yang dia gambar di lantai.
Kami tinggal dirumah kecil yang berisi tujuh orang dan bersebalahan dengan rumah adik laki-laki ibu yang mempunyai dua orang anak. Kami biasa memanggil adik laki-laki ibu dengan sebutan mamang sedangkan istri nya kita panggil ncing. Mamang tipe orang yang pendiam sekali tapi baik sekali, sedangkan ncing sangat cerewet sekali dan pedes banget bicaranya. Anak pertama nya perempuan bernama siti muthi’ah dan yang kedua laki-laki bernama muhamad kahfi. Muthi’ah ini sangat pendiam sekali jarang keluar rumah seperti mamang, dia sangat pintar karena rajin belajar berbeda sekali dengan adiknya kahfi yang bandel, suka semau nya sendiri, tidak suka belajar seperti kakaknya.
Rumah kami mempunyai pintu ditengah untuk kerumah ncing yang sebelahan dengan rumah kami. Jadi tidak susah jika ncing mengantarkan makanan untuk kami santap, karena ibu membayar ncing  untuk masak dan menjaga khairil adik terakhir saya kalau ibu pergi kerja. Lingkungan rumah kami rukun, harmonis dan agamis. Bapak bisa dibilang sebagai tokoh masyarakat karena beliau mengajarkan kitab kuning setiap malam senin kepada warga dan setiap hari nya selepas maghrib mengajarkan al-qur’an kepada anak-anak dan remaja sekitar. Bapak sangat ikhlas menjalankan itu semua menurut beliau “hanya ini yang bisa bapak lakukan untuk agama dan menjadi tabungan bapak kelak diakhirat”. Maka keluarga kami menjadi begitu terpandang selain bapak tokoh masyarkat ibu pun demikian karena ibu yang memplopori untuk mengaji dan mengajak ibu ibu rumah tangga di lingkungan kami. Ibu juga orang yang royal kepada semua orang tanpa membandingkan satu dengan yang lain maka ibu begitu disegani dengan warga sekitar.
Sayang nya karena abang dan saya begitu sibuk dengan kegiatan yang ada dikampus maka kami jarang bergaul dengan orang orang yang sepantaran dengan kami yang ada dilingkungan rumah kami. Dan jika sedang berada dirumah kami manfaatkan untuk beristirahat. Tidak jarang aku merasa terganggu dengan semua ini karena semua gerak gerik kami menjadi perhatian warga sekitar. Agak risih memang tapi ini tetap harus kami dijalani.
Adik yang terakhir ini memang sangat dimanjakan dengan fasilitas yang diberikan oleh ibu mulai dari mainan yang berkarung-karung, spidol, kebebasan menggambar dimana saja, serta membiarkan dia masih tetap minum susu di botol. Kami sebagai kakak-kakaknya hanya bisa tersenyum kesal karena ibu masih saja memanjakan dia padahal kami sudah sering menegurnya.
Dalam hal makanan dia sangat susah sekali, harus diiming-iming minum ice atau yang manis baru dia mau makan jika tidak jangan harap dia mau makan. Makanya badan dia sangat kurus sekali bahkan bisa dibilang kerempeng kalau kata orang betawi mah. Lauk yang sangat dia suka adalah teri medan, telor dorayaki buatan ibu, fried chikhen dan tidak pernah lupa dengan bawang goreng kesukaan nya.
Ncing dengan sengaja membuatkan bawang goreng setoples buat persediaan makan si aing (aril). Dia bisa makan hanya dengan bawang goreng, nasi dan dikecapin. Pasti lahap sekali dia makannya. Tidak suka dengan tempe tahu apalagi sayur mayur, serta  tidak suka ngemil kecuali yang rasa nya gurih dan asin.
Uang jajan TK nya saja perhari bisa sepuluh ribu banyaknya. Semua dibelikan mainan tidak pernah dibelikan untuk jajan makanan atau minuman.  Imajenasi yang sangat tinggi sehingga dia suka mainan lilin yang bisa dibentuk sesuka hati dan imajenasinya.
Ketika aku pulang kerumah dia sangat suka mengerjakan PR dengan ku karena setelah selesai mengerjakan PR pasti yang dia minta hanya main game di HP ku. Tidak jarang aku menggantikan game dengan membacakan cerita sebelum dia tidur. Karena dia sudah sangat terpengaruh dengan game bahkan seumuran dia sudah mengerti bagaimana cara membuka, menyalakan dan mematikan laptop/komputer kami. Dia juga sangat pintar untuk mencari game di laptop karena biasanya game itu kami sembunyikan di folder-folder.
Sekarang dia sering meminta aku membacakan cerita sebelum dia tidur karena imajenasi nya bermain sebelum tidur.

B.  Object Kajian

Untuk memenuhi tugas uts mata kuliah perkembangan peserta didik maka saya menjadikan adik saya yang terakhir sebagai object kajian dalam tugas ini.
Muhammad Khairil Zulkifli itu lah nama panjang adik saya yang berumur 6 tahun. Perawakan dia untuk yang seumuran dengan nya bisa dibilang dia sangat tinggi kira-kira sudah 120cm dibanding kan dengan teman-temannya tapi dia sangat kurus berat badannya saja hanya 19kg. Berkulit sawo matang seperti saya, dikeluarga kami hanya saya yang kurang bagus untuk tinggi badan nya. Kata nya sih memang di satu keluarga pasti ada satu orang anak yang beda dengan orangtua nya.
Tahun ini dia lulus dari taman kanak-kanak dan akan melanjutkan ke madrasah diniyah deket rumah yaitu MI Fadhlurrahman. Karena ibu berprofesi seorang guru matematika yang mengharuskan berangkat mengajar jam setengah enam pagi agar tidak telat sampai di sekolah tempat ia mengajar yang agak jauh jarak nya dari rumah dan baru sampai rumah sore hari jam empat. Maka dari dahulu sejak abang khaidar sampai adik saya yang terakhir atau anak bontot itu ibu sangat jarang sekali untuk mengantarkan ke sekolah kecuali saat dia libur mengajar seperti hari selasa, sabtu dan minggu. Dirumah juga yang memasak makanan sehari hari untuk kami adalah ncing dadah (ncing sebutan bibi untuk orang betawi) yang tinggal tepat disamping rumah kami. Jadi tidak ada kendala untuk makan kami sehari hari karena ibu sibuk bekerja. Ibu juga kadang masak jika libur mengajar tapi itu pun sangat jarang sekali karena ibu tipe orang yang gampang lelah ditambah dia darah rendah sangat untuk tidak dianjurkan berkegiatan padat. Ibu sangat baik terhadap anak-anak nya, bisa dibilang kami sebagai anak-anaknya tidak kurang satupun.
Setiap permintaan kami sering dikabulkan sama ibu walaupun kadang dalam waktu yang lama. Nah si khairil ini sangat dimanjakan dengan berbagai mainan. Ketika umur 3 tahun khairil sangat senang dengan tokoh kartun dalam film “Ultraman”, jadi ibu sangat sering membelikan dia mainan ultraman. Selain itu aril atau sebutan dari khairil ketika umur 3 tahun itu sangat senang menggambar apapun dilantai dengan spidol warna warni. Khalayan dia saat umur segitu sangat tinggi dan bisa mengaplikasikan khayalan dia ke dalam gambar nya dilantai. Dia menggunakan telapak tangan nya untuk menghapus jika gambar nya salah. Maka tidak jarang aril sering kami tegor jangan menggunakan telapak tangan untuk menghapus dan pernah kami memberikan kain agar dia gunakan untuk menghapus tanpa menggunakan telapak tangannya. Tapi, tetap saja dia menggunakan telapak tangan nya untuk menghapus. Jika kami melewati lantai yang ada gambar si aril dan tak sengaja terinjak oleh kami maka dia akan marah karena gambar nya menjadi terhapus. Imajenasi dia sering membuat kami tertawa melihatnya karena dia bisa menggambarkan apa yang ada dipikirannya. Tak jarang gambar gambar dia sangat mirip dengan objek yang dia tiru.  
Ketika umur segitu si aril juga bisa hapal doa sebelum tidur, sebelum makan dan al-fatihah. Dia juga sudah pintar menghitung, banyak menghafalkan kosa kata bahasa inggris yang saya sering ajarkan kepada si aril terutama nama – nama hewan. Setahu saya umur segitu anak sedang dalam fase meniru apa yang dia liat. Sebelum ada tugas ini saya sudah sedikit mencoba praktekan teori teori tentang anak balita. Karena sebagai perempuan saya akan mempunyai anak, maka saya menjadikan adik saya untuk percobaan agar saya tidak heran lagi jika mempunyai anak nanti.
Dan dia sangat suka mencium aroma payudara (maaf) dan ketiak ibu saya, katanya aroma itu wangi. Dia berhenti ASI sejak umur 2 tahun dan sampai sekarang dia masih minum susu di botol sambil memegang payudara ibu. Jika tidak diberikan maka dia tidak akan minum susu nya. Saya sangat marah ketika melihat itu karena menurut saya tidak baik dia seperti itu. Tapi anak kecil masih belum bisa mengenal nilai baik dan buruk jadi saya coba perlahan menjelaskan ke dia agar tidak seperti itu lagi dan tetap saja dia seperti itu. Ibu pun sering membiarkan sikap dia kata nya nanti juga dia bosan sendiri. Bapak tidak terlalu banyak bicara untuk sikap aril yang seperti itu. Ncing juga sudah memberi pengertian kepada si aril mengenai hal itu. Tetap saja hingga sekarang umur dia 6 tahun masih seperti itu dan dia masih mengompol.
Pergaulan dia bersama teman-teman nya sangat dipengaruhi dengan lingkungan sekitar rumah kami. Tetapi dia sangat jarang untuk bermain diluar rumah karena teman – temannya sendiri yang lebih sering bermain dirumah aril yang mempunyai banyak mainan yang sering dibelikan oleh ibu. Aku sering sekali kesal karena setelah selesai bermain tidak pernah dibereskan. Tapi kata ibu “yah nama nya juga anak kecil belum mengerti”.
Aril sangat manja dan cengeng karena dari kecil selalu diberikan apa yang dia inginkan maka jika ada sesuatu keinginan dia yang tidak diberikan pasti dia akan menangis dengan tujuan mencari perhatian kami dan mengabulkan permintaan dia. Kami sering membiarkan dan meninggalkan jika dia sedang menangis. Akhirnya dia tertidur dengan sendirinya karena kecapean menangis.














C.  Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan saya terhadap adik saya sendiri yang menjadi object kajian dalam memenuhi tugas perkembangan peserta didik ini yaitu :
1)    Aspek Psikologis
ü  Manja
ü  Cengeng
ü  Sering berimajenasi dan mengaplikasikan nya dalam bentuk gambar
ü  Masih mentil sama ibu
ü  Masih mengompol dan minum susu di botol
ü  Suka cari perhatian terhadap orang dewasa


2)    Aspek Sosial
ü  Pemalu terhadap orang yang baru dia kenal
ü  Baik kepada teman yang dianggapnya menyenangkan buat dia
ü  Tidak pelit terhadap makanan maupun mainan
ü  Sering menjadi ledear didalam kelompok bermainnya dalam hal mengatur
ü  Suka cari perhatian


3)    Aspek Daya Tangkap
ü  Cepat menangkap dalam berhitung
ü  Cepat menghafal kosa kata bahasa inggris
ü  Males untuk belajar membaca dan menulis tapi jika berhitung sangat lancar
ü  Cepat dalam menghafal doa harian
ü  Cepat meniru apapun yang lagi buming misalnya menyanyikan lagu briptu norman
ü  Cepat menghafal cerita yang dia dengar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar